Pengantar Ilmu
Psikologi
“Wawancara Pengunjung Festival Pasar Baba Boentjit”
Disusun oleh :
Nama
: Fatracova Fery Djambak
Npm
: 01.17.017
Semester
: Ganjil
Dosen Pembimbing : Sumarni
Bayu Anita S,Sos M,A
Mata kuliah
: Pengantar Ilmu Psikologi
Jurusan
: Ilmu Komunikasi
Sebelumnya saya
ucapkan Terima kasih kepada Dosen Kami Ibu Sumarni Bayu Anita S,sos
M,A yang telah memberi Tugas yang sangat bermanfaat, dimana disana
selain kami mengerjakan tugas kuliah kami, kami juga belajar menulis Artikel tentang sejarah peninggalan rumah
Baba Ong Boen Tjit.
Kota Pelembang kini memiliki destinasi wisata baru di tepian sungai Musi,
yakni Pasar Baba Boentjit. Pasar ini dikenalkan langsung oleh Generasi Pesona
Indonesia (GenPI) Sumatera Selatan. Rumah Baba Ong Boen Tjit
merupakan rumah seorang pengusaha terkenal peranakan di Palembang tempo dulu.
Rumah yang telah berusia 3 abad lebih
ini berbentuk rumah khas Palembang, namun memiliki interior dan ornamen
Tiongkok, serta ukiran khas Kota Palembang dengan nilai sejarah tersendiri.
Rumah ini sekarang didiami oleh keturunan kedelapan dari Baba Ong Boen Tjit ini beralamat di Lorong Saudagar Yucing No. 55 RT 050 RW 002 Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Uli 1, Pada hari minggu tanggal 26 November 2017 di gelar Festival pasar Baba Boentjit sebagian mahasiswa/I yang menjadi sasaran sebagai pengunjung termasuk saya sendiri. Untuk bisa sampai kesana, ada beberapa opsi mode transportasi, bisa melalui jalur sungai atau jalur darat. Namun kebanyakan pengunjung lebih memilih jalur sungai dengan menaiki perahu ketek (perahu kecil) dari dermaga Tugu Belido, jarak tempuh ke pasar baba boentjit hanya memakan waktu 5-10 menit saja, dengan demikian pengunjung dapat menikmati indahnya pesona sungai musi yang di suguhkan dengan pemandangan yang indah, seperti Jembatan Ampera, kampung warna Musi Bercorak dan Jembatan Musi IV yang berdiri megah.
Rumah ini sekarang didiami oleh keturunan kedelapan dari Baba Ong Boen Tjit ini beralamat di Lorong Saudagar Yucing No. 55 RT 050 RW 002 Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Uli 1, Pada hari minggu tanggal 26 November 2017 di gelar Festival pasar Baba Boentjit sebagian mahasiswa/I yang menjadi sasaran sebagai pengunjung termasuk saya sendiri. Untuk bisa sampai kesana, ada beberapa opsi mode transportasi, bisa melalui jalur sungai atau jalur darat. Namun kebanyakan pengunjung lebih memilih jalur sungai dengan menaiki perahu ketek (perahu kecil) dari dermaga Tugu Belido, jarak tempuh ke pasar baba boentjit hanya memakan waktu 5-10 menit saja, dengan demikian pengunjung dapat menikmati indahnya pesona sungai musi yang di suguhkan dengan pemandangan yang indah, seperti Jembatan Ampera, kampung warna Musi Bercorak dan Jembatan Musi IV yang berdiri megah.
Setelah menikmati perjalanan, tidak terasa saya sudah sampai ditujuan
yang langsung di sambut hangat oleh anak-anak kecil dari masyarakat setempat.
Awal
perjalanan saya langsung di kejutkan dengan Pasar Baba Boentjit yang dimeriahkan banyak lomba di antaranya, seperti
lomba photo hunt dan lomba menulis blog. Rangkaian acara
tersebut di buka langsung oleh tari kreasi khas peranakan
Palembang.
Tak hanya itu, pengunjung juga di suguhkan dengan workshop
kerajinan Nipah, penampilan drama “Legenda Antu Banyu” dari
anak ilmu komunikasi Stisipol Canradimuka Palmbang, serta demo masak dari chef
kukuh yang dimeriahkan oleh Artis cantik Dinda Kirana. selain itu pengunjung
juga di manjakan dengan aneka jajanan khas Palembang ala pasar, seperti Srikaya, pindang udang, pindang telur gabus dan tentunya pempek
khas Palembang.

Dalam memenuhui tugas mata kuliah ilmu
psikologi disana saya menjumpai salah satu pengunjung yang bisa saya wawancarai
guna berbagi mengenai wisata Rumah Baba Ong Boentjit. Tanpa mengulur waktu saya langsung tertuju dengan
salah satu pengunjung disna yang bisa memberikan informasi mengenai Festival
Pasar yang di gelar di Rumah Baba Ong Boen Tjit
Ahmad
Redho Nugraha merupakan salah satu mahasiswa semester akhir dari Universitas Sriwijaya, saudara Redho
mengatakan bahwa dia mendapatkan informasi tentang acara tersebut dari teman
nya sendiri, dengan tujuan untuk mengikuti salah satu perlombaan yang diadakan,
yaitu lomba menulis Blog “ karna saya mempunyai blog yang bisa saya ekpresikan
dengan menulis artikel mengenai kebudayaan dan wisata yang ada di Kota
Palembang” ungkapnya. Dia juga menjelaskan mengenai Suasana destinasi disana
sangat bagus hal ini dapat di buktikan secara nyata melalui antusiasnya
pengunjung. Namun kesulitan untuk bisa sampai ke destinasi ini belum siap
adanya transportasi melalui jalur darat sehingga pesannya untuk wisata ini
adalah semoga setelah acara ini tidak berakhir sampai disini saja, kita sebagai
generasi muda harus bisa menjaga wisata yang sudah ada sehingga bisa di
kembangkan lagi, sehinggabukan hanya bisa menarik perhatian turis lokal saja,
tetapi juga bisa menarik perhatian turis luar
Itulah
sedikit perbincangan saya setelah mencari tahu dari salah satu pengunjung. Selanjutnya saya kembali meneruskan perjalanan saya sambil mengabadikan momen bersama teman di salah satu spot yang menarik perhatian.
See you
the next Festival GENPI Of South Sumatera.