Minggu, 19 November 2017

TUGAS KULIAH

     
ANANALIS FILM
“  A BEAUTIFUL MIND “
DISUSUN OLEH :




 Nama                  : Fatracova fery djambak
 Npm                    : 01.17.017
 Nama Dosen       : Sumarni Bayu Anita S.sos, M.A
 Mata kuliah         : Pengantar ilmu psikologi
                                                                 
        Puji syukur alhamdulilah saya panjatkan kehadiran ALLAH SWT. Yang telah memberikan banyak nikmat kesehatan kepada saya. Sehingga saya mampu menyelesaikan blog ini sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan. Blog ini saya buat dalam rangka memenuhi salah satu pelajaran mata kuliah pengantar ilmu psikologi.

Saya sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam pembuatan blog ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mohon maaf atas segala kekurangannya.
         Sebelumnya saya ucapkan terimakasi kepada Ibu Sumarni Bayu Anita S.sos, M.A atas kesempatannya yang telah diberikan kepada saya untuk belajar menganilis sebuah film.
         
          Film ini mengisahkan tentang seorang matematikawan peraih nobel dibidang ekonomi yang pertama kali saya tonton  melalui situs “layarkaca21”. Film ini berdasarkan kisah nyata yang diterbitkan pada tahun 2001 yang diperankan Jhon Nash.

A.      BEAUTIFUL MIND

      John Nash, ahli matematika brilian namun anti sosial, mengaku menerima pekerjaan rahasia dalam bidang kriptografi. Tapi tiba-tiba saja hidup dan benaknya berubah menjadi sebuah mimpi buruk. A Beautiful Mind adalah sebuah buku dan film pemenang Academy Award yang dibintangi Russell Crowe, Ed Harris, Jennifer Connelly, Christopher Plummer, dan Paul Bettany.

Tanggal rilis: 13 Desember 2001 (Beverly Hills, California)
Sutradara: Ron Howard
Skenario: Akiva Goldsman
Cerita oleh: Sylvia Nasar
Penghargaan: Academy Award untuk Film Terbaik,




        Film ini diawali saat Jhon Nash masih menjadi seorang mahasiswa diperguruan tinggi ternama Princeton. Sebagai mahasiswa, Jhon Nash ia tak suka belajar dikelas atau lebih suka belajar secara otodidak. Mencari dan mengamati sekitar demi mendapat ide kreatifitasnya secara alami, untuk meraih gelar doktornya. Namun tak banyak yang menyadari Jhon Nash juga merupakan penderita skizofrenia. Suatu penyakit mental yang gejalanya tak dapat membedakan antara halusinasi dan kenyataan, Memiliki keyakinan yang salah atau ilusi(delusi), Menarik diri dari pergaulan, Serta kemampuan bersosialisasi yang menghilang, Penyakit Jhon ini semakin parah saat dia mulai bekerja di WHELLER DEFFENSE LAB di MIT, Sebuah pusat penelitian bergensi.





Analisa

Dari film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash menderita Skizofrenia paranoid, Yang ditandai dengan simpton-simpton/indikasi sebagai berikut :
1.     Kenyakinan palsu yang dipertahankan
-         Delusion of persecution, yaitu keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan mata – mata rusia. Waham ini menjadikannya paranoid, yang selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.
-         Delusion of grandeur, yaitu keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting. John Nash menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata – mata/agen rahasia.
-         Delusion of influence, adalah keyakinan bahwa kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh membunuh isterinya, ketika disuruh menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya.

2.     Tingkat halusinasi  yang tinggi.
yaitu persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu juga laboratorium rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada tangannya.

3.     gejala motorik dapat dilihat dari ekpresi wajah yang aneh dan khas diikuti dengan gerakan tangan, jari dan lengan yg aneh. Indikasi ini sangat jelas ketika John Nash berkenalan dengan teman – temannya dan juga jika dilihat dari cara berjalannya.

4.     Adanya gangguan emosi, adegan yang paling jelas yaitu ketika John Nash menggendong anaknya dengan tanpa emosi sedikitpun.

5.     Social withdrawl (penarikan sosial), John Nash tidak bisa berinteraksi sosial seperti orang – orang pada umumnya, dia tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki sedikit teman.
Karakteristik pribadi Jhon Nash yaitu :
Pemalu,penyendiri,rendah diri (merasa bahwa dirinya tidak sukai oleh orang-orang sekitarnya).
         
            Dalam film tersebut Jhon Nash dibawa kerumah sakit jiwa dan mendapatkan perawatan ECT (Electroshock Therapy)/terapi elektro konvulsif 5x seminggu selama 10 minggu.Efek samping dari penggunaan ECT adalah kelupaan dan gangguan memori efek samping dapat menjaga rendahnya arus listrik yg dialirkan. Setelah menjalani perawatan dirumah sakit jiwa Jhon Nash menjalani perawatan dirumah dengan obat Psikoterapetik. Cara kerja obat tersebut menghambat resektor dofamin dalam otak efek dari pemakaian obat tersebut juga berdampak sulit berkonsentrasi, menghambat proses berfikir dan juga tidak memliki gairah seksual.

  Kaitan dalam kehidupan sehari-hari :
             Dari cerita tersebut terdapat 2 unsur yang bisa kita kaitkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu ketika seseorang menekuni suatu perkerjaan itu merupakan hal yang wajib karena pekerjaan sudah menjadi prioritas utama bagi individu, namun dibalik itu masih ada  keluarga yang wajib kita perhatikan karena tujuan indvidu bekerja tidak jauh dari kata hanya untuk membahagiakan orang-orang sekitar. Kemudian untuk mencapai keberhasilan itu tidak mudah, sangat dibuthkan waktu yang lama proses yang begitu panjang. Jadi jangan mudah  menyerah dalam meraih keberhasilan karena semua keinginan berawal dari mimpi.








1 komentar: