Rabu, 29 November 2017


Pengantar Ilmu Psikologi
“Wawancara Pengunjung Festival Pasar Baba Boentjit”


  Disusun oleh :

Nama                        : Fatracova Fery Djambak
Npm                          : 01.17.017
Semester                   : Ganjil
Dosen Pembimbing : Sumarni Bayu Anita S,Sos M,A
Mata kuliah             : Pengantar Ilmu Psikologi
Jurusan                    : Ilmu Komunikasi

        Sebelumnya saya ucapkan Terima kasih  kepada Dosen Kami Ibu Sumarni Bayu Anita S,sos M,A  yang telah memberi Tugas yang sangat bermanfaat, dimana disana selain kami mengerjakan tugas kuliah kami, kami juga belajar menulis Artikel tentang sejarah peninggalan rumah Baba Ong Boen Tjit.




        Kota Pelembang kini memiliki destinasi wisata baru di tepian sungai Musi, yakni Pasar Baba Boentjit. Pasar ini dikenalkan langsung oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumatera Selatan. Rumah Baba Ong Boen Tjit merupakan rumah seorang pengusaha terkenal peranakan di Palembang tempo dulu. Rumah yang  telah berusia 3 abad lebih ini berbentuk rumah khas Palembang, namun memiliki interior dan ornamen Tiongkok, serta ukiran khas Kota Palembang dengan nilai sejarah tersendiri.
Rumah ini sekarang didiami oleh keturunan kedelapan dari Baba Ong Boen Tjit ini beralamat di Lorong Saudagar Yucing No. 55 RT 050 RW 002 Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Uli 1, 
Pada hari minggu tanggal 26 November 2017 di gelar Festival pasar Baba Boentjit sebagian mahasiswa/I yang menjadi sasaran sebagai pengunjung termasuk saya sendiri. Untuk bisa sampai kesana, ada beberapa opsi mode transportasi, bisa melalui jalur sungai atau jalur darat. Namun kebanyakan pengunjung lebih memilih jalur sungai dengan menaiki perahu ketek (perahu kecil) dari dermaga Tugu Belido, jarak tempuh ke pasar baba boentjit hanya memakan waktu 5-10 menit saja, dengan demikian pengunjung dapat menikmati indahnya pesona sungai musi yang di suguhkan dengan pemandangan yang indah, seperti Jembatan Ampera, kampung warna Musi Bercorak dan Jembatan Musi IV yang berdiri megah.




                                                                                    





Setelah menikmati perjalanan, tidak terasa saya sudah sampai ditujuan yang langsung di sambut hangat oleh anak-anak kecil dari masyarakat setempat.



       Awal perjalanan saya langsung di kejutkan dengan Pasar Baba Boentjit yang dimeriahkan banyak lomba di antaranya, seperti lomba photo hunt dan lomba menulis blog. Rangkaian acara tersebut di buka langsung oleh tari kreasi khas peranakan Palembang


Tak hanya itu, pengunjung juga di suguhkan dengan workshop kerajinan Nipah, penampilan drama “Legenda Antu Banyu” dari anak ilmu komunikasi Stisipol Canradimuka Palmbang, serta demo masak dari chef kukuh yang dimeriahkan oleh Artis cantik Dinda Kirana. selain itu pengunjung juga di manjakan dengan aneka jajanan khas Palembang ala pasar, seperti Srikaya, pindang udang, pindang telur gabus dan tentunya pempek khas Palembang.



















     









       Dalam memenuhui tugas mata kuliah ilmu psikologi disana saya menjumpai salah satu pengunjung yang bisa saya wawancarai guna berbagi mengenai wisata Rumah Baba Ong Boentjit. Tanpa mengulur waktu saya langsung tertuju dengan salah satu pengunjung disna yang bisa memberikan informasi mengenai Festival Pasar yang di gelar di Rumah Baba Ong Boen Tjit



         Ahmad Redho Nugraha merupakan salah satu mahasiswa semester akhir  dari Universitas Sriwijaya, saudara Redho mengatakan bahwa dia mendapatkan informasi tentang acara tersebut dari teman nya sendiri, dengan tujuan untuk mengikuti salah satu perlombaan yang diadakan, yaitu lomba menulis Blog “ karna saya mempunyai blog yang bisa saya ekpresikan dengan menulis artikel mengenai kebudayaan dan wisata yang ada di Kota Palembang” ungkapnya. Dia juga menjelaskan mengenai Suasana destinasi disana sangat bagus hal ini dapat di buktikan secara nyata melalui antusiasnya pengunjung. Namun kesulitan untuk bisa sampai ke destinasi ini belum siap adanya transportasi melalui jalur darat sehingga pesannya untuk wisata ini adalah semoga setelah acara ini tidak berakhir sampai disini saja, kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga wisata yang sudah ada sehingga bisa di kembangkan lagi, sehinggabukan hanya bisa menarik perhatian turis lokal saja, tetapi juga bisa menarik perhatian turis luar



      Itulah sedikit perbincangan saya setelah mencari tahu dari salah satu pengunjung. Selanjutnya saya kembali meneruskan perjalanan saya sambil mengabadikan  momen bersama teman  di salah satu spot yang menarik perhatian.


See you the next Festival GENPI Of South Sumatera.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar