"Keluarga Cemara"

Keluarga Cemara
adalah film Indonesia yang merupakan adaptasi dari cerita bersambung yang
dimuat di majalah Hai dan kemudian menjadi novel berseri karya Arswendo
Atmowiloto dan sinetron berjudul sama. Film ini pertama ditayangkan dalam
Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada tanggal 29 November dan 1 Desember 2018
dengan didahului press screening di Jakarta pada tanggal 13 November 2018. Pada
3 Januari 2019, film ini resmi dirilis di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.
SINOPSIS
Abah terpaksa membawa
kembali keluarganya tinggal di kampung, di rumah warisan orang tua Abah, karena
kebangkrutan yang dialami Abah. Perubahan kondisi ekonomi keluarga, dari yang
serba berkecukupan menjadi harus hidup sederhana, tidak gampang diterima semua
anggota keluarga, terutama Euis, si sulung. Tapi banyak hal positif yang di
rasakan keluarga Abah di tengah keterbatasan. Seperti petikan di Soundtrack
film ini: "harta yang paling berharga adalah keluarga."
FILM KELUARGA CEMARA
Film Keluarga Cemara men-set cerita dan konflik yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Cerita yang sebenarnya merupakan gambar kehidupan sehari-hari dikemas dengan permainan emosi yang rapi dan intes. Bukan komedi ya, tapi humor ala sebuah keluarga. Semua pesan dan emosi sampai dengan utuh ke penonton. Sehingga rasa suka dan sedih pemain bisa dirasakan penonton. Sejumlah pemain lama dan pemain baru bermain dengan cantik dan terasa natural. Ketawa, air mata, amarah dan kekecewaan. Di gambarkan sehingga mampu nularin ke penonton.
Tidak nyangka dengan acting Euis dan Ara yang main natural. Penulis dan Sutradara berhasil membuat signature tersendiri film ini. Ditambah beberapa soundtrack yang apik dan diletakkan dengan pas pula.

PESAN
Satu pesan yang sangat jelas disampaikan film ini, begitu berartinya dan pentingnya sebuah keluarga dalam semua sendi kehidupan. Dan setiap orang membutuhkan orang lain untuk berbagi "beban" yang dia rasakan.
Kemudian sebagai orang tua berbicara dan berdiskusilah dengan anggota keluarga, bahkan anak apa yang di inginkan. Sehingga kita salah mengambil langkah dan anak pun bisa mengerti apa yang terjadi dengan orang tuanya.
Jadi tidak hanya sebuah hiburan yang mendidik, tapi film ini menjadi cermin bagi kita dan belajar menjadi lebih arif dan bijaksana. Karakter Abah dan Euis banyak memberikan cermin pelajaran bagi kita.
PEMERAN:
Keluarga Cemara adalah film Indonesia yang merupakan adaptasi dari cerita bersambung yang dimuat di majalah Hai dan kemudian menjadi novel berseri karya Arswendo Atmowiloto dan sinetron berjudul sama. Film ini pertama ditayangkan dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada tanggal 29 November dan 1 Desember 2018 dengan didahului press screening di Jakarta pada tanggal 13 November 2018. Pada 3 Januari 2019, film ini resmi dirilis di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.
Tidak nyangka dengan acting Euis dan Ara yang main natural. Penulis dan Sutradara berhasil membuat signature tersendiri film ini. Ditambah beberapa soundtrack yang apik dan diletakkan dengan pas pula.
- Ringgo Agus Rahman sebagai Abah
- Nirina Zubir sebagai Emak
- Adhisty Zara (Zara JKT48) sebagai Euis
- Widuri Sasono sebagai Cemara
- Ariyo Wahab sebagai Fajar
- Asri Welas sebagai Ceu Salmah
- Joshia Frederico sebagai Andi
- Kafin Sulthan sebagai Deni
- Kawai Labiba M.A. sebagai Ima
- Yasamin Jasem sebagai Rindu
- Abdurrahman Arif sebagai Kang Romly
- Maudy Koesnaedi sebagai Tante Pressier
- Andrew Trigg sebagai Luc
- Melati Putri Rahel Sesilia (Melati JKT48) sebagai Bianca
- Eve Antoinette Ichwan (Eve JKT48) sebagai Via
- Citra Ayu Pranajaya sebagai Fika
- Thalia Ivanka Elizabeth (Vanka JKT48) sebagai Diva
- Gading Marten sebagai Pak Mario, guru Bahasa Inggris.
- Aci Resti sebagai Nita, sekretaris Abah di PT Bangun Damai
- Widi Mulia sebagai guru seni SD Pertiwi
SINEMATOGRAFI
Pergerakan kamera
dan komposisi gambar di film Keluarga Cemara enak di lihat. Komposisi gambar
terasa meyakinkan dan nyaman dipandang mata.
Sinematografi dan
perapaduan dengan beberapa soundtrack pengiring membuat film ini sangat lembut
dan menyentuh hati
Directed
: Yandy
Laurens
Script Writer
: Yandy Laurens/Ginatri S. Noer
Executive Prod : Rahadian Agung/Pandu Birantoro/Andi Boediman
Producer : Anggia
Kharisma/Ginatri S.Noer
Music
: Rifat Syaugi Fachir
Cinematography
: Robie Taswin
Editing Film
: Hendra Adhi Susanto
Executive Prod : Rahadian Agung/Pandu Birantoro/Andi Boediman
Editing Film
: Hendra Adhi Susanto
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar